Adapun dengan berlanjutnya Pemerintahan kolonial Belanda dimana Desa Kemiri pusat Perkebunan (Kopi,Karet,Kakao dan Tembakau) maka pada masa penjajahan belanda itu banyak orang orang transmigran utamanya dari Madura datang untuk dipekerjakan pada perkebunan kolonial dan mulai itulah penduduk desa Kemiri terdiri dari dua suku yaitu Jawa dan Madura sampai saat ini.
Adapun kepala
desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai beriikut :
- Komo Diwiryo ( tahun 1936 s/d 1946 )
- Adi Didoyo ( tahun 1946 s/d 1949 )
- Sumodiardjo ( tahun 1949 s/d 1954 )
- Noto Diwirdjo ( tahun 1954 s/d 1966 )
- Liro Mukti ( tahun 1966 s/d 1981 )
- Suparno ( tahun 1981 s/d 1990 )
- Zaenal ( tahun 1990 s/d 1992 )
- Sukalis ( tahun 1992 s/d 1995 )
- Mursidi ( tahun 1995 s/d 2002 )
- Sudik ( tahun 2002 s/d 2007 )
- Suryono ( tahun 2007 s/d Sekarang )
Sekilas kenang tragedi 01 januari 2006
Semenjak tragedy banjir bandang 01 januari 2006 desa kemiri
seakan bangkit dari tidur panjangnya untuk membangun kembali desa kemiri
disegala bidang dan sector yang dimiliki desa kemiri, 01 januari dijadikan
sebagai hari dimana desa kemiri mengadakan syukuran dan seremoni selatmeana
desa untuk mengenang tragedy dan korban bencana yang dikemas dengan acara dzikir
dan do’a bersama masyarakat, alim-ulama’ serta umaro. Momentum 01 januari 2006 menjadi
kilas balik perjalana desa kemiri kecamatan panti kabupaten jember.
01 Januari 2006 menjadi simbol kebangkitan masyarakat desa kemiri untuk kembali membangun desa dari Banjir Bandang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar